Rabu, 17 Desember 2014

STRUKTUR PENGURUS HME PERIODE 2014


PENGURUS INTI

Ketua                                                   : Agung Dwi Pratama
Wakil Ketua 1                                      : Gatot Dwi Kurniawan
Wakil Ketua 2                                      : Muh. Anang Sastrawan
Wakil Ketua 3                                      : Ikhlas Hidayatullah
Sekretaris                                             : Vidi Hestianti
Bendahara                                            : Ira Musfira

DIVISI-DIVISI

Divisi Sekretariatan                               : Syamsul Arifin
Divisi Hubungan Masyarakat                 : Syarif Hidayatullah
Divisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi  : Muh. Jumadi
Divisi Minat dan Bakat                          : Alfat Tobiin
Divisi Kaderisasi                                   : Jufriansyah
Divisi Advokasi                                    : Andi Caesar

ANGGOTA
Lanjutkan Membaca

Selasa, 16 Desember 2014

Sejarah singkat Universitas Tadulako



Keberadaan perguruan tinggi di Sulawesi Tengah, sebagai cikal bakal Universitas Tadulako melalui 3 (tiga) tahapan perjalanan sejarah yaitu periode Tadulako status swasta (1963-1966), periode status Cabang (1966-1981), dan status Perguruan tinggi Negeri yang berdiri sendiri, UNIVERSITAS TADULAKO (UNTAD), dari tahun 1981 sampai sekarang.

1. Periode status Swasta (1963-1966)

Universitas Tadulako sebagai perguruan tinggi swasta, tumbuh dan berkembang dengan dukungan dana dari swadaya murni masyarakat Sulawesi Tengah, berdiri sebelum daerah Sulawesi Tengah berstatus sebagai Daerah Tingkat I. Pemberian nama Tadulako bagi Universitas ini dimaksudkan oleh para pendirinya agar Universitas Tadulako menjadi lembaga pendidikan Tinggi yang menghasilkan pemimpin-pemimpin yang memiliki sifat-sifat keutamaan. Tadulako secara kongkrit berarti Pemimpin, dan menurut sifatnya, Tadulako berarti Keutamaan. Dengan demikian Tadulako adalah pemimpin yang memiliki sifat-sifat keutamaan (adil, bijaksana, jujur, cerdas, berani, bersemangat, pengayom, pembela kebenaran).
Demikian kuatnya keinginan para pemuka masyarakat di daerah ini, yang memulai kerja kerasnya dengan meletakkan langkah-langkah kearah terciptanya lembaga dan masyarakat ilmiah, melalui terbentuknya sebuah Universitas. Dari kerja keras tersebut, pada tanggal 8 Mei 1963 berdirilah Universitas Tadulako dengan status swasta, dengan rektor pertama Drh. Nasri Gayur. Setelah melalui berbagai usaha untuk meningkatkan status dan peran Universitas Tadulako, pada tanggal 12 September 1964 ditingkatkan statusnya menjadi "TERDAFTAR" sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor: 94/B-SWT/P/64,dengan empat fakultas,masing-masing :
§ Fakultas Sosial Politik.
§ Fakultas Ekonomi
§ Fakultas Peternakan
§ Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan, jurusan Ilmu Hayat dan Ilmu Pendidikan.
Perkembangan selanjutnuya bertambah lagi satu fakultas yaitu Fakultas Hukum sehingga keseluruhan menjadi lima fakultas.

2. Periode Cabang (1966 - 1981)

Berbagai upaya dan kerja keras yang dilakukan oleh pemuka masyarakat di daerah ini, melahirkan Perguruan Tinggi Negeri dengan status cabang, masing-masing Universitas Tadulako Cabang Universitas Hasanuddin, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 1 Tahun 1966 tanggal 1 Januari 1966 dan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Ujung Pandang Cabang Palu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 2 Tahun 1966 tanggal 1 Januari 1966.
Universitas Tadulako Cabang Universitas Hasanuddin (Untad Cabang Unhas) terdiri atas empat fakultas yaitu:
§ Fakultas Peternakan.
§ Fakultas Ekonomi
§ Fakultas Hukum
§ Fakultas Sosial Politik.
Sedangkan IKIP Ujung Pandang Cabang Palu terdiri atas tiga fakultas yaitu:
§ Fakultas Ilmu Pendidikan
§ Fakultas Keguruan Sastra dan Seni
§ Fakultas Keguruan Ilmu Eksata.
Sejak saat itulah kedua perguruan tinggi cabang tersebut mengalami kehidupannya dengan cara yang amat ditentukan oleh induknya masing-masing, terutama dalam hal penyelenggaraan pendidikan, pengadaan tenaga akademik dan administrasi. Disamping peran perguruan tinggi induk yakni UNHAS dan IKIP Ujung Pandang, peran pemerintah daerah serta pemuka masyarakat di daerah ini sangat menentukan perkembangan kedua perguruan tinggi cabang tersebut.

3. Universitas Tadulako Berdiri Sendiri Tahun 1981

Setelah melalui perjalanan dan perjuangan panjang selama 15 Tahun dengan status cabang, berbagai pengalaman dan penyesuaian sisten pendidikan tinggi nasional, dapat dilaksanakan dengan satu komitmen peningkatan status yaitu pembentukan satu wadah universitas negeri yang berdiri sendiri. Dengan dukungan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan), Untad Cabang Unhas dan IKIP Ujung Pandang Cabang Palu secara sendiri-sendiri telah melakukan berbagai upaya berupa penataan akademik, administrasi dan penyediaan prasarana dan sarana yang dibutuhkan.
Untuk lebih mengefektifkan upaya mewujudkan satu Unversitas Negeri yang berdiri sendiri, pada tahun 1981 atas fasilitas Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi Tengah, dibentuklah Koordinatorium Perguruan Tinggi Sulawesi Tengah (PTST) yang diketuai oleh Gubernur Sulawesi Tengah dengan enam orang wakil ketua yang berasal dari UNTAD Cabang UNHAS (3 orang) dan IKIP Ujung Pandang Cabang Palu (3 orang).
Upaya Koordinatorium PTST tersebut untuk menyatukan kembali kedua perguruan tinggi cabang di Sulawesi Tengah pada akhirnya muncul dan menjadi dasar yang lebih kokoh untuk berdirinya Universitas negeri yang berdiri sendiri. Atas dukungan dan upaya masyarakat di Sulawesi Tengah, Pemerintah Daerah, Rektor UNHAS, Rektor IKIP Ujung Pandang serta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, akhirnya status cabang kedua lembaga pendidikan tinggi tersebut ditingkatkan menjadi Universitas Negeri yang berdiri sendiri, dengan nama UNIVERSITAS TADULAKO disingkat (UNTAD) sesuai dengan keputusan Presiden RI Nomor 36 Tahun 1981 tanggal 14 Agustus 1981. Berdasarkan keputusan Presiden tersebut Untad terdiri atas 5 (lima) fakultas :
- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
- Fakultas Ekonomi
- Fakultas Pertanian
- Fakultas Hukum
Dalam Pekembangan selanjutnya bertambah lagi satu fakultas yaitu Fakultas Teknik sesuai dengan surat Keputusan Menteri Pendidikan Dan kebudayaan RI Nomor: 0378/0/1993 tanggal 21 Oktober 1993.
Lanjutkan Membaca

Sejarah Fakultas Teknik Universitas Tadulako


Keberadaan Pendidikan Teknologi di Universitas Tadulako sebagai cikal bakal Fakultas Teknik Untad dengan 9 (sembilan) program studi melalui beberapa tahapan sejarah mulai dari tahun 1983 sampai sekarang. Dimulai atas prakarsa oleh beberapa dosen Universitas Tadulako, Instansi Teknis dan pemerintah daerah sehingga dengan berbagai macam pertimbangan maka, pendidikan bidang teknik dapat dimulai pada tahun 1983 dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Rektor Untad No. 215A/I/1983 tanggal 23 Oktober 1983, dengan Program Studi Teknik Sipil D3.
Setelah mengalami perkembangan dengan segala keterbatasan dan masalah-masalah yang dihadapi dalam penyelenggaraannya selama satu tahun, Pendidikan Ahli Teknik (PAT) Untad memperoleh persetujuan Depdikbud R.I. melalui Dirjen Pendidikan Tinggi dengan Surat Keputusan No. 110/DIKTI/KEP/1984 tanggal 21 Agustus 1984, tentang Jenis dan Jumlah Program Studi di setiap Jurusan pada Fakultas di lingkungan Universitas Tadulako (D3 Teknik Sipil dan D3 Teknik Bangunan).
Mulai tahun 1984 PAT Untad berbenah diri dan dengan dukungan pemerintah Tingkat I Sulawesi Tengah proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik sehingga pada tahun ajaran 1986/1987 telah menghasilkan alumni. Sejalan dengan perkembangan tersebut upaya – upaya berupa rintisan agar PAT Untad menjadi Fakultas semakin di intensifkan dengan memulai memprograkan tenaga pengajar untuk studi lanjut S2 dan S3, pembenahan menejemen, pengadaan peralatan laboratorium dan studio, sebagai suatu syarat berdirinya fakultas.
Upaya – upaya yang telah dilakukan selama ini dapat terealisir dengan terbitnya Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor : 0378/O/93, tanggal 21 Oktober 1993, tentang Pendirian Fakultas Teknik, sehingga program studi yang ada pada PAT dengan sendirinya berada di bawah Fakultas Teknik, sehingga Fakultas Teknik pada awalnya mempunyai 3 program studi yaitu;
  • Program studi D3 Teknik Sipil
  • Program studi D3 Teknik Bangunan
  • Program studi S1 Teknik Sipil
Pada tahun 1997/1998 diusulkan tentang perlunya pembukaan program studi S1 Teknik Arsitektur, D3 Teknik Listrik, dan D3 Teknik Mesin. Hal tersebut membuahkan hasil dengan turunnya Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud R.I. Nomor : 356/DIKTI/Kep/1998, tanggal 7 Oktober 1998, tentang Pembentukan Program Studi D3 Teknik Mesin dan Program Studi D3 Teknik Listrik pada Fakultas Teknik Universitas Tadulako, dengan demikian sampai dengan tahun ajaran 1998/1999 Fakultas Teknik telah memiliki 5 Proram Studi. Sedangkan untuk Program Studi S1 Teknik Arsitektur usulannya masih perlu diperbaiki. Setelah melalui beberapa kali perbaikan, maka upaya tersebut membuahkan hasil dengan terbitnya Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas R.I. Nomor : 399/DIKTI/Kep/2000, tanggal 30 November 2000, tentang Pembukaan Program Studi S1 Teknik Arsitektur Universitas Tadulako, dengan terbitnya Surat Keputusan Rektor Nomor 1272/J28/PG/2006 tentang pembentukan program diploma satu (D1) Teknik Informatika.
Dengan demikian Fakultas Teknik pada tahun 2006, yaitu: Jurusan Teknik Sipil yang terdiri atas 5 program studi yakni Program Studi S1 Teknik Sipil, D3 Teknik Sipil, D3 Teknik Mesin, D3 Teknik Listrik, dan D1 Teknik Informatika. Sedangkan Jurusan Teknik Arsitektur terdiri atas 2 program studi yakni Program Studi S1 Teknik Arsitektur, dan Program Studi D3 Teknik Bangunan.
Pada awal berdirinya PAT – UNTAD melaksanakan perkuliahan di Kampus Bumi Bahari, kemudian pada Tahun Ajaran 1985/1986 perkuliahan dipindahkan ke Kampus Bumi Nyiur sampai dengan Tahun Ajaran 1994/1995.
Pada tahun anggaran 1993/1994 dimulai pembangunan fasilitas Fakultas Teknik di Kampus Bumi Tadulako Tondo ditandai dengan dibangunnya 3 (tiga) ruangan dengan sumber dana DIP. Tahun ajaran 1994/1995 sebahagian perkuliahan dipindahkan ke Kampus Bumi Tadulako Tondo. Melalui sumber dana ADB Loan No. 1253 – INO tahun anggaran 1994/1995 dibangun ruang kuliah, ruang laboratorium, dan fasilitas lainnya seluas 5000 m2 yang terdiri atas: ruang kuliah seluas 2000m2 dan ruang laboratorium 3000m2.
Tahun anggaran 1998/1999 dibangun lagi tambahan ruang kuliah, ruang laboratorium teknik listrik, ruang laboratorium teknik mesin, ruang kantor melalui dana ADB Loan No. 1432 – INO, dengan rincian sebagai berikut: ruang kelas seluas 1.492 m2 (berlantai 2), ruang laboratorium teknik mesin seluas 1820 m2, ruang laboratorium teknik listrik seluas 1820 m2 (berlantai 2), gedung administrasi seluas 1.066 m2 (berlantai 2), dan gedung serba guna seluas 600 m2
Tahun anggaran 1999/2000 dibangun gedung Dekanat tahap I, gedung Auditorium Fakultas Teknik serta Musholla, Tahun anggaran 2001 dibangun Dekanat tahap II masing-masing seluas 418,75 m2, dan dekanat tahap III = 274 m2
Peralatan laborarotium & studio yang telah dimiliki Fakultas Teknik sekarang ini pengadaannya disamping dana DIP, sebagiannya diadakan melalui dana ADB Loan No. 1253-INO, ADB Loan No. 1432-INO, Due-Like Teknik Sipil, Semi QUE Arsitektur, TPSDP S1 Teknik Mesin.
Lanjutkan Membaca